Jumat, 18 November 2011

Some Words That Inspired Me :)

1. Wise men are not always silent, but they know when to be.
2. Which is more beautiful? those who show the outer beauty, or those that cover the outer beauty, to maintain the inner beauty?
3. You can't change a person. But you can be a reason for another person to change
4. “A woman’s best jewelry is her shyness.”
5. If a beautiful woman is a jewel, a righteous woman is a treasure.

Senin, 14 November 2011

Alasan Orang 'Ngiler' Saat Tidur

Ada berbagai macam gangguan tidur yang bisa membuat seseorang merasa malu jika diketahui oleh orang lain, salah satunya adalah mengiler saat sedang tidur. Lalu apa yang menyebabkan seseorang mengiler saat tidur?

Jika seseorang mengiler saat tidur tentu akan membuat tidurnya menjadi tidak nyaman. Air liur yang keluar dari mulut ini terkadang sulit untuk dicegah, sehingga membuat orang menjadi malu saat terbangun.

Kondisi ini mungkin sering ditemukan pada bayi yang mau tumbuh gigi, sehingga bayi akan mengiler saat tidur atau saat sedang terjaga. Tapi hal ini akan berbeda jika terjadi pada orang yang sudah dewasa.

Sebagian besar orang akan menyadarinya setelah bangun tidur, atau terbangun karena mendapati bantal yang sudah basah. Mengiler saat tidur bisa menjadi fenomena yang normal atau bisa juga terjadi akibat kondisi medis tertentu yang bisa meningkatkan produksi air liur. Meski demikian hal ini tentu saja bisa memalukan orang tersebut jika diketahui oleh orang lain.

Mengiler disebut juga dengan sialorrhea, yaitu suatu kondisi yang dialami oleh jutaan orang dalam tidurnya setiap malam. Hal ini terjadi ketika seseorang bermimpi atau saat istirahat.

Seperti dikutip dari eHow, salah satu penyebab dari kondisi mengiler saat tidur adalah akibat mulut yang kering sehingga memicu produksi air liur berlebih. Selain itu ada juga beberapa kondisi lain, yaitu:
  1. Tidur dengan mulut terbuka. Tidur dengan kondisi seperti ini menyebabkan mulut kering lebih cepat karena kelembaban dari mulut hilang. Hal ini memicu air liur yang ada di dalam mulut untuk keluar, sehingga membuat orang mengiler.
  2. Efek samping dari obat yang dikonsumsi. Beberapa obat terkadang memiliki efek samping seperti mulut kering atau menyebabkan adanya gangguan pada kelenjar yang bertugas memproduksi air liur.
  3. Adanya masalah pada gigi, seperti infeksi pada gigi atau gusi orang tersebut yang mempengaruhi air liur.
  4. Memiliki anatomi mulut yang tidak normal, seperti lidah yang terlalu besar, gigi yang terlalu rapat atau pembesaran kelenjar limpa.
Untuk mengatasinya seseorang harus mengetahui terlebih dahulu apa penyebab ia mengiler saat tidur. Cara terbaik untuk mengurangi kondisi ini adalah dengan menghindari posisi tidur miring, karena posisi ini akan mendorong rahang untuk terbuka sehingga menyebabkan mulut terbuka saat tidur.

Jika penyebabnya adalah kondisi medis, maka tak ada salahnya untuk konsultasikan dengan dokter. Jika jumlah air liur yang dikeluarkan memang berlebihan, maka dokter akan meresepkan obat untuk mengurangi jumlah air air liur yang dihasilkan oleh kelenjar. Namun pemberian obat ini harus atas resep dokter karena bisa menyebabkan dehidrasi.

Menemukan Arti Sebuah Persahabatan



Foto bareng waktu ke WBL sama mereka. Sahabat-sahabatku :)
Temenan sejak kelas 1 SMP sampai sekarang. Tapi 3 diantara mereka sudah melanjutkan SMA di lain kota.Walau begitu kita berjanji akan selalu meluangkan waktu untuk berkumpul meskipun hanya untuk melepas kangen. Hingga pada suatu hari ketika kami bermain bersama, kami sempet nyiptain lagu tentang kami. Dan ini lirik lagunya. Walaupun gak karuan sih :D

                                             Tujuan Kita
                                    (oleh Ridho Setiawan)
                                   Tetapkan pilihan tuk satu kemungkinan
                                   Cara yang kau pakai tuk mencapai tujuan
                                   Kesempatan bersama untuk tetap maju
                                   Raih semua itu diantara jalan berdebu
                                
                                   Bersama coba langkahi semua bendera
                                   Bicara bahasa kita dengan banyak cinta
                                   Tunjukkan sesuatu yang ada dalam diri
                                   Katakan yang ingin kau katakan pada kami


                        Reff.   Jalan kita masih panjang
                                  Tetap semangat tuk mencapai sebuah tujuan
                                  Jalan kita masih panjang
                                  Raihlah semua mimpi yang kau impikan


Gak tau deh ntar jadi apa gak hahha :D

Kisah Hidup Penemu Rumus Matematika

Leonhard Euler
Leonhard Euler.
Orang jenius ini dilahirkan dengan nama Leonhard Euler. Ia lahir tahun 1707 di Basel, Swiss. Dia diterima masuk Universitas Basel tahun 1720 ketika umurnya baru 13 tahun. Woowww.. hebattt!!!
Mula-mula Euler belajar teologi (ilmu yang mempelajari segala sesuatu yang berkaitan dengan keyakinan beragama), tetapi tak lama ia segera pindah ke mata pelajaran matematika.
Dia peroleh gelar sarjana dari Universitas Basel umur 17 tahun! Dan saat usianya 21 tahun, Euler sudah menerima undangan Catherine I dari Rusia untuk bergabung dalam Akademi Ilmu Pengetahuan di St. Petersburg.
Di umur 23 tahun, dia menjadi guru besar fisika dan matematika , dan saat usia 26 tahun Euler ditunjuk untuk menggantikan posisi ketua matematika yang tadinya diduduki oleh seorang matematikus masyhur Daniel Bernoulli. Hebatttt kaan...!!
Sayang, 2 tahun setelah itu, penglihatan matanya hilang sebelah. Tapi ia tak patah semangat. Euler terus bekerja dan berkarya menghasilkan artikel-artikel yang brilian.

Leonhard Euler
Leonhard Euler.
Tahun 1741 Frederick Yang Agung dari Prusia membujuk Euler agar meninggalkan Rusia dan memintanya bergabung ke dalam Akademi Ilmu Pengetahuan di Berlin. Dia tinggal di Berlin selama dua puluh lima tahun dan kembali ke Rusia tahun 1766.
Tak lama kemudian, malang menimpanya. Kedua matanya tak bisa melihat lagi. Hebatnya, meski tak bisa melihat, Euler tetap bekerja melakukan penyelidikan dan berkarya. Euler memiliki kemampuan spektakuler dalam hal mental aritmatika.
Euler wafat pada tahun 1783 di St.Petersburg (sekarang bernama Leningrad) di usia 76 tahun. Meski begitu, Euler tetap saja terus mengeluarkan kertas kerja kelas tinggi di bidang matematika. Oya, sang penemu matematika ini sempat menikah dua kali dan punya tiga belas anak. (Kidnesia/Michael H. Hart/Seratus Tokoh Berpengaruh dalam Sejarah)

Kakak dan Saya :D

gak tau saat umur berapa nih!!! belum berambut :p

Cerita Rakyatku

Asal Usul Sumur Kaum
Cerita Rakyat dari Desa Waru, Kecamatan Rembang Kabupaten Rembang

            Pada zaman dahulu hiduplah seorang wali yang terkenal sakti mandraguna. Beliau akrab dipanggil Mbah Abdurrahman. Beliau adalah salah seorang wali yang menyebarkan agama islam di desa Waru Kaum. Selain terkenal dengan kesaktiannya, Mbah Abdurrahman juga terkenal dengan ketekunannya dalam beribadah. Beliau selalu berdakwah dan mengajak orang-orang yang tinggal di desa Waru Kaum untuk memeluk agama islam.
            Dalam kehidupan sehari-harinya, beliau mengajar anak-anak yang tinggal di desa Waru Kaum ini untuk mengaji. Beliau mengajar tanpa pamrih dan dengan hati yang ikhlas. Selain mengajar ngaji, beliau juga sering memberikan khotbah pada waktu sholat jum’at.
            Beliau adalah seseorang yang sederhana. Rumah yang ditempatinya pun tidak begitu besar. Beliau hidup dengan bekerja sebagai penggembala kambing bagi orang-orang yang membutuhkan jasanya.
            Mbah Abdurrahman mempunyai seorang teman yang mempunyai seekor macan  yang dijadikan sebagai kendaraan. Sama seperti temannya itu, Mbah Abdurrahman juga mempunyai seekor hewan untuk dijadikan kendaraannya. Tetapi lain dengan temannya itu, kendaraan yang dipakai Mbah Abdurrahman adalah seekor kambing.
Sampai pada suatu hari, terjadi pertengkaran antara Mbah Abdurrahman dengan temannya. Singkat cerita, macan yang digunakan sebagai kendaraan bagi temannya itu, tewas dibunuh oleh kambing milik Mbah Abdurrahman.
            Semenjak kejadian itu, masyarakat semakin yakin tentang kesaktian yang dimiliki oleh Mbah Abdurrahman. Mereka menghormati dan menghargai Mbah Abdurrahman. Wajar saja, Mbah Abdurrahman itu ramah dan baik kepada setiap orang. Warga pun merasa senang dengan sikap dan perilaku Mbah Abdurrahman terhadap mereka.
            Di desa Waru Kaum ini dulu sedikit sekali ditemui masjid atau mushola-mushola. Masyarakat sekitar lalu meminta Mbah Abdurrahman untuk membuatkan sebuah masjid. Permintaan warga pun disambut dengan baik oleh beliau.
            Kemudian pada suatu hari, pembangunan masjid pun dimulai. Tentu saja bukan Mbah Abdurrahman saja yang membangun masjid itu. Warga sekitar juga turut serta membantu dalam membangun masjid itu. Selama masa pembangunan, warga desa Waru Kaum menunjukkan kegotong-royongan mereka. Bapak-bapak bekerja, sedangkan ibu-ibu membuat makanan untuk orang-orang yang sedang sibuk bekerja. Mbah Abdurrahman pun merasa senang melihat kerja sama dan kebaikan hati para warga desa Waru Kaum itu.
            Hari demi hari berlalu. Masjid itu pun sudah setengah jadi. Warga pun tak mengeluh sama sekali dalam membangun masjid itu. Mereka sangat bersemangat untuk menyelesaikan pembangunan masjid itu. Mereka berharap kelak sesudah masjid itu berdiri, warga desa Waru Kaum lebih tekun lagi dalam beribadah.
            Tetapi suatu ketika, desa Waru Kaum dilanda kekeringan. Warga-warga pun resah karena kekurangan persediaan air bersih. Apalagi warga yang bermata pencaharian sebagai petani. Mereka sangat khawatir dan takut panen mereka akan mengalami kegagalan.
            Sampai suatu malam, Mbah Abdurrahman melakukan sholat hajad. Beliau berdoa meminta agar diberikan kemakmuran dan jalan keluar bagi cobaan yang melanda warga desa Waru Kaum. Lalu dalam mimpi Mbah Abdurrahman, beliau disuruh membuat sumur yang ditempatkan di dekat masjid yang kini tengah dibangunnya bersama para warga.
Keesokan harinya, Mbah Abdurrahman memberitahukan mimpinya semalam kepada para warga. Akhirnya warga pun setuju dengan apa yang dikatakan oleh Mbah Abdurrahman yang akan membangun sumur yang ditempatkan di dekat masjid yang tengah dibangun mereka.
Warga pun memulainya. Sebagian ada yang melanjutkan pembangunan masjid, dan yang sebagian lagi akan membuat sumur. Mbah Abdurrahman membantu dalam pembuatan sumur. Mbah Abdurrahman memutuskan akan membangun dua buah sumur. Sumur yang pertama akan ditempatkan di sebelah barat masjid, dan yang satunya akan ditempatkan di sebelah utara masjid.
Mbah Abdurrahman membuat sumur itu dengan segenap keikhlasan dan semangat. Ini semua dilakukan untuk membantu warga desa Waru yang tengah dilanda kesusahan. Dalam hati, Mbah Abdurrahman selalu berdoa agar diberi kelancaraan oleh Allah SWT untuk membangun masjid dan sumur itu.
Setelah beberapa hari berlalu, masjid itu pun akhirnya jadi. Masjid itu berdiri dengan kokohnya. Walaupun tidak begitu megah, tetapi warga desa Waru Kaum merasa sangat senang dan bersyukur atas berhasilnya pembangunan masjid itu.
Disamping itu, dua sumur yang tengah dibangun oleh Mbah Abdurrahman itu akhirnya jadi juga. Tetapi Mbah Abdurrahman memberikan sebuah persyaratan kepada warga desa Waru Kaum. Beliau mengatakan bahwa sumur yang berada di sebelah barat masjid tidak boleh digunakan oleh warga sekitar. Mereka boleh menggunakan sumur yang berada di sebelah utara masjid. Dan beliau juga menyarankan agar sumur yang telah dibuatnya itu harus dipergunakan dengan sebaik-baiknya. Warga pun menerima persyaratan itu dengan hati terbuka.
Tiba-tiba pada suatu hari, sumur yang berda di sebelah barat masjid menghilang dengan sendirinya. Warga sekitar akhirnya pun mengerti dengan persyaratan yang diberikan kepada mereka bahwa mereka tidak boleh menggunakan sumur yang berda di sebelah barat masjid. Warga sekitar meyakini bahwa sumur itu adalah sumur keramat. Hingga akhirnya hanya tersisa satu sumur. Yaitu sumur yang berada di sebelah utara masjid.
Dengan adanya satu sumur ini, warga mulai merasa lega. Mereka mulai bisa menggunakan air bersih lagi, para petani juga tidak khawatir akan sawahnya yang kekeringan, karena telah adanya air di sumur itu.
Tetapi anehnya, sumur ini tidak seperti sumur-sumur yang lainnya. Air yang ada dalam sumur ini terus menerus keluar, sampai-sampai air ini setinggi sumur itu. Masyarakat pun lama-lama khawatir. Jika air ini dibiarkan terus-menerus keluar, warga takut akan mengakibatkan banjir bagi desa Waru Kaum. Akhirnya Mbah Abdurrahman mendapatkan ide untuk menyumbat sumber keluarnya air dengan “duk”. Duk itu adalah bahan yang digunakan untuk membuat sapu kelut yang berwarna hitam. Penyumbatan ini berfungsi untuk mengurangi keluarnya air dari sumber sumur itu.
Cara yang digunakan Mbah Abdurrahman ini pun berhasil. Air sumur yang semula tingginya hampir sama dengan tinggi sumur, akhirnya sedikit demi sedikit surut dan sama seperti layaknya sumur lainnya.
Warga sangat merasa senang sekali. Mbah Abdurrahman pun merasa sangat berterimakasih kepada Allah SWT yang telah mengabulkan doa-doanya. Warga desa Waru Kaum pun memberi nama kepada sumur itu dengan sebutan “Sumur Kaum”. Disebut dengan sumur kaum karena sumur itu dibuat dan bertempat di desa Waru Kaum.
Setelah Mbah Abdurrahman berhasil membantu warga desa Waru Kaum, hati beliau merasa sangat tenang dan merasa tugasnya telah selesai.
Karena usianya yang telah lanjut, akhirnya Mbah Abdurrahman pun meninggal. Beliau dimakamkan di pemakaman Waru Kaum. Hingga sekarang, makam Mbah Abdurrahman masih ada dan dijadikan tempat ziarah bagi warga-warga yang ingin mendoakan beliau.
Selain makam Mbah Abdurrahman, masjid dan sumur kaum juga masih ada dan utuh hingga sekarang. Sumur kaum ini memiliki kelebihan tersendiri. Yaitu walaupun musim kemarau panjang, air dari sumur ini tetap bersumber dan tidak pernah habis. Padahal banyak orang dari berbagai desa mengambil air dari sumur kaum ini dan sumur ini juga masih tetap bisa digunakan dengan baik walaupun umurnya sudah ratusan tahun. Masyarakat sekitar meyakini bahwa setiap hari Rabu Wekasan dalam tahun Jawa, orang yang mandi di sumur ini akan awet muda.
Kita beralih pada masjid yang berada di dekat sumur kaum ini. Masjid ini umurnya juga mencapai ratusan tahun. Walaupun sudah direnovasi beberapa kali, warga sekitar tidak berani mengubah sedikitpun bentuk bangunan utama dari masjid ini. Mereka hanya merenovasi dengan menambahkan bagian depan dan samping bangunan utama dari masjid ini agar lebih luas sehingga dapat digunakan oleh banyak orang.  Mereka meyakini adanya mitos bahwa jika ada yang berani mengubah sedikitpun bentuk bangunan utama dari masjid ini, mereka akan mendapatkan bencana.
Warga sekitar memberi nama masjid itu “Masjid Ar-Rohman”. Sekarang masjid ini merupakan salah satu masjid besar yang terdapat di desa Waru. Tepatnya di desa Waru Kaum.
Demikianlah cerita asal usul Sumur Kaum yang masih ada hubungannya dengan Masjid Ar-Rohman. Perlu diketahui, keberadaan Sumur Kaum dan Masjid Ar-Rohman ini masih terbukti. Keduanya berada di desa Waru, Kecamatan Rembang kabupaten Rembang. Mudah-mudahan dengan adanya cerita ini, saya harap dapat bermanfaat bagi para pembaca.